PT HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Pada 2018, pangsa perseroan mencapai 33 persen. Perusahaan yang bermula dari rumah di Surabaya yang dulunya menggunakan peralatan rumahan ini. bahkan mencatatkan kapitalisasi pasar saham terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tercatat kapitalisasi pasar saham perusahaan yang memiliki kantor pusat di Surabaya, Jawa Timur ini mencapai Rp 343 triliun pada 30 Juli 2019. Meski kepemilikan saham mayoritas sekarang dipegang oleh Philip Morris International sebesar 92,5 persen, PT HM Sampoerna Tbk tak bisa lepas dari sejarah pendirinya Lim Seeng Tee.

Lim hidup dengan keluarga barunya itu dengan segala keterbatasannya. Ia diajarkan ilmu-ilmu dasar berdagang oleh keluarganya karena keluarganya tidak mau jika lim hidup dengan sulit. Kemudian, ketika Lim memasuki umur 11 tahun, ia mulai hidup mandiri dengan meninggalkan keluarga angkatnya yang di Bojonegoro.

Ia menjadi anak yatim piatu yang menghidupi dirinya sendiri. Mencari sumber rezeki dengan bermain situs slot gacor terpercaya ia menjualnya dari gerbong ke gerbong kereta api jurusan Jakarta-Surabaya. Ketika uangnya sudah mulai terkumpul, Lim membeli sebuah sepeda bekas sebagai transportasinya berdagang.

Kedatangan Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, beserta segala skema penjajahan yang diberlakukan, ternyata berdampak pada kehancuran perusahaan Sampoerna. Hingga akhirnya pada 1959, anak Lim Sing Tee, yakni Aga Sampoerna melanjutkan bisnis rokok tersebut. Inilah generasi kedua sejarah Sampoerna.

Saat itu, melihat kepopuleran rokok cengkih di Indonesia, dia memutuskan untuk hanya memproduksi rokok kretek saja. Akhirnya perusahaan fokus memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan meluncurkan sejumlah produk, salah satunya produk yang dikenal dengan nama Sampoerna Kretek.

Tahun 1978 sejarah Sampoerna kemudian dilanjutkan oleh Putra Sampoerna, yang menjadi generasi ketiga perjalanan panjang Sampoerna. Generasi inilah yang membawa Sampoerna melejit lebih semakin besar. Pada generasi ini pula lahir produk Sampoerna A Mild, produk yang menjadi andalan industri ini. Ini adalah titik awal produk Sigaret Kretek Mesin (SKM) Sampoerna.

Pada tahun 2001, kepemimpinan Sampoerna diteruskan oleh Michael Sampoerna. Hingga akhirnya pada tahun 2005, perusahaan rokok multinasional Philip Morris Internasional Inc mengakuisisi saham mayoritas di PT HM Sampoerna. Dan berjalan hingga hari ini.